Sekda Ingatkan Warga Agar Tidak Panik dan Tetap Waspada Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19

Warta Insun Medal

Dra. Yusantie Mariyam – Jusyan Media

 

Sekda Ingatkan Warga Agar Tidak Panik dan Tetap Waspada Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19

Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman mengingatkan masyarakat untuk tidak panik namun tetap waspada menghadapi peningkatan kasus Covid-19 di Sumedang, khususnya varian omicron.

Hal tersebut dikatakan Sekda pada Rapat Online Kegiatan Penyelenggaraan Kewaspadaan Dini Daerah, Kamis (17/2).

Menurut Sekda  gelombang ketiga Covid-19 saat ini sudah mulai terasa, setelah sebelumnya di akhir tahun 2021 masyarakat Kabupaten Sumedang telah bersama-sama menghadapi gelombang ke dua varian delta.

“Kita tidak berharap pada gelombang ke tiga ini tingkat keparahan bisa seperti halnya pada gelombang kedua. Kita tetap harus tenang, namun juga harus super waspada,” ungkapnya.

Per tanggal 17 Februari 2022 menurut Informasi yang sampai ke Sekda, kasus terkonfirmasi mengalami peningkatan.

“Terakhir data dari Satgas ada 40 orang terkonfirmasi dan akumulatif dengan kasus terkonfirmasi sebelumnya menembus angka 200 lebih. Tentu ini cukup memprihatinkan dan kemungkinan bisa bereskalasi,” terangnya.

Diterangkan Sekda kasus saat ini kenungkinan bisa bereskalasi seperti halnya gelombang ke dua.

Sekda meminta semua jajaran instansi, SKPD dan Kecamatan agar melakukan langkah-langkah antisipasi agar dampak gelombang ketiga tersebut bisa diminimalisasi.

“Semua pihak harus turun. Kami berharap tidak ada lagi korban meninggal karena Covid-19 pada gelombang ketiga ini,” harapnya.

Dikatakan Sekda, diantara langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi Covid-19 gelombang ketiga adalah penerapan protokol kesehatan (5M) agar lebih diperketat.

“Semua tempat-tempat keramaian atau yang berpotensi memantik keramaian baik di di pasar, mall dan yang lainnya dipastikan telah menerapkan aplikasi Peduli Lindungi sehingga pergerakan masyarakat bisa di identifikasi,” tuturnya.

Sesuai dengan intruksi Bupati, lanjut Sekda bahwa di setiap kantor juga perlu digunakan aplikasi Peduli Lindungi sebagai salah satu cara untuk mengantisipasi dan meminimalkan penyebaran Covid-19 di tempat kerja.

“Sesuai dengan Intruksi Bupati tempo hari, bahwa setiap instansi pemerinah daerah, intansi vertikal diharuskan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi,” ujarnya.

Sekda juga menekankan percepatan vaksinasi, khususnya di kalangan Lansia yang menurutnya merupakan kunci menghambat penyebaran virus covid 19 khususnya varian omicron.

“Capaian vaksinasi secara umum di Sumedang memang cukup baik. Namun yang masih keteteran adalah vaksinasi Lansia. Padahal Lansia ini mempunyai potensi untuk terpapar karena komorbid,” terangnya.

Sekda menambahkan, jajaran pemerintah daerah dan instansi vertikal agar secepatnya berkoordinasi dengan petugas kesehatan di lingkungannya masing-masing untuk melakukan 3T.

“Pemerintah Kecamatan segera menyiapkan tempat isolasi mandiri.
Segera lakukan isolasi mandiri bilamana ada masyarakat yang terpapar. Namun jika ada gejala yang menyertai, secepatnya dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit,” paparnya.

Sekda optimistis bahwa Sumedang bisa menghadapi Pandemi Covid-19 secara bersama-sama sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.

“Sumedang sudah membuktikan 2 tahun ke belakang 2020-2021, pandemi bisa kita hadapi. Sumedang menjadi salah satu kabupaten terbaik di Jawa Barat bahkan nasional dalam penanganan Covid-19. Tinggal bagaimana Tahun 2022 ini kita bersama-sama merapatkan barisan,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *