PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS ( PTMT ),DI SUMEDANG BARU DIBATAS 50%

SUHAYA HIDAYAT/JUSYAN MEDIA

* PEMBELAJARAN TATAP MUKA TERBATAS ( PTMT ),DI SUMEDANG BARU DIBATAS 50%.

SUMEDANG,- Proses pembelajaran tatap muka terbatas ( PTMT),pada satuan pendidikan dikabupaten sumedang,pada semester genap tahun 2022,masih dibatas 50%.

Disampaikan kepala bidang sarana prasarana,selaku ketua harian gugus tugas pad dinas pendidikan Sumedang.Eka Ganjar Kurniawan mengatakan,

Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT),di Sumedang sekarang pada semester genap (2022),yang sudah dilaksanakan PTMT pada minggu lalu,dengan kapasitas 50%.

Yang mana pada semester ganjil pada tahun 2021 lalu ,pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT),dengan kapasitas 25℅,berjalan lancar tidak ada siswa siswi yang terpapar Covid-19.tuturnya. selasa 11/1

lanjut,Kabid kabid Eka Ganjar Kurniawan mengatakan,dan untuk PTMT pada semester genap yang dilaksanakan pada hari senin lalu,ada penambahan kapasitas dari 25℅ menjadi 50℅,namun dengan penungkatan kaasitas,ada beberapa persyaratan yang ditempuhnya,yaitu,semua siswa sudah tervaksin,temasuk dilingkungan rumah yang berusia lanjut ( lansia ) sudah tervaksin 100℅.sedangkan
Untuk metode pembelajaran sekolah kata kabid Eka, dikembalikan kesekolah masing masing.tuturnya.

Dijelaskan kabid Eka,pada PTMT 50% metode pembelajaran dikembalikan ke sekolah masing-masing,yang artinya,untuk metode dan jadwal kegiatan pembelajaran tingkat SD kelas 1,2,3 dilaksanakan pada minggu pertama,dan kelas tinggi yautu,kelas 4,5,6 minggu kedua.

“Pada Intinya,pelaksanaan PTMT di tingkat SD dalam sebulan bisa melaksanakan PTMT dapat dilaksanakan 2 minggu dalam sebulan,dan untuk tingkat SMP,dan SMA/SMK sederajat,dalam satu bulan 10 hari belajar disekolah,dan 20 hari belajar dirumah.
dan pembelajaran PTMT 50%,pada semester genap ini akan dipantau selama 2 bulan kedepan.

“Selanjutnya,pada bulan Maret kita juga akan melakukan evaluasi lagi,” apakah pembelajaran tatap muka terbatas,bisa di tingkatkan kembali atau tidak,hal itu tergantung dari lancar dan tidak lancarnya PTMT tersebut,” ucapnya.

Sambung kabid Eka,bila melirik kebijakan SKB 4 Menteri yang baru,pada kondisi PPKM Level 1 dan 2 sudah bisa mencapai 100%.

“Akan tetapi kitapun belum bisa menentukan pembelajaran tatap muka sudah bisa diangka 100%,dikarenakan harus ada catatan dan syarat yang harus ditempuhnya terkait vaksinasinya sebagai syarat utamanya.tuturnya.

Dikatakan Kabid Eka,kami berharap dengan dimulai vaksin terhadap anak usia 6-11 tahun khususnya disekolah,dan kami juga menekan untuk vaksinasi,bukan saja bagi pelajar disekolah ( SD ),juga vaksinasi harus dilakukan diluar lingkungan sekolah seperti kepada lansia atau orang tua siswa.

“Pentingnya vaksinasi bagi lansia,karena jika siswa-siswi ada yang terpapar tidak menutup kemungkinan,dengan tidak memunculkan gejala apapun,yang dikhawatirkan siswa tersebut bisa memaparkan kepada orang tua atau keluarga lainnya yang sudah berusia lanjut (lansia).

” dan berharap dengan pelaksanaan vaksinasi bagi usia 6-11 tahun,khususnya disekolah sekolah dapat berjalan dengan baik dan lancar.tuturnya.(uya&ayi).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *