ALASAN JAUH PENDERITA HIV/AIDS GAGAL FOLOW UP ARV , KPA DAN DINKES SUMEDANG SIAPKAN PUSKESMAS PDP

Warta Insun Medal

Aef Sunarya – Jusyan Media

 

ALASAN JAUH PENDERITA HIV/AIDS GAGAL FOLOW UP ARV , KPA DAN DINKES SUMEDANG SIAPKAN PUSKESMAS PDP

Tercatat, sebanyak 154 penderita HIV/AIDS gagal follow Up ARV karena jarak yang jauh ke RSUD, faktor ekonomi dan tidak punya BPJS Kesehatan, Untuk itu, dalam waktu dekat ini Dinas kesehatan Kabupaten Sumedang dan KPA menyiapkan 14 puskesmas sebagai Pelayanan Dukungan dan Pengobatan (PDP) bagi penderita HIV/ AIDS.

Persiapan puskesmas PDP ini dimasudkan agar tidak ada lagi penderita HIV/ AIDS yang berhenti menggunakan / minum ARV, sehingga keberlangsungan penderita tetap terjaga kesehatan/ imun tubuhnya.

“Jumlah komulatif yang dilaporkan gagal follow up atau berhenti menggunakan ARV ada 154 orang dan setelah kami tanya alasannya karena jarak yang jauh ke RSUD, Faktor ekonomi dan tidak punya BPJS. Dengan adanya puskesmas PDP ini tentu memudahkan penjangkauan bagi penderita, karena selama ini pengambilan obat ARV hanya di RSUD. ” Kata Firman Nugraha S. Psi yang bertugas di Klinik Teratai RSUD, saat jumpers dengan Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Sumedang, Selasa ( 4/11/2022).

Sementara itu, Kasi Pencegagan dan Pengendalian Penyakit Menular ( P2PM) ,dr.Aep Dadang Hamdani , bersama Kabid P2P, dr. Reny K. Anton, mengatakan, ke 14 puskesmas itu sesuai dengan kewilayahannya ada di Jatinangor, Tomo, Darmaraja, Jatinunggal, Paseh, Buahdua, Sukamantri, Cimalaka, Ganeas, Tangjungsari, Situ, Kota Kaler, Rancakalong dan Haurgombong.

Kepala Sekretariat KPA, Hj. Retno Ernawati. S.sos, MM, mengatakan, dalam hal ini pihaknya mempunyai 20 kader Warga Peduli Aids ( WPA) yang bisa membantu para penderita untuk mengantar dan mengambil ARV di RSUD, sehingga meringankan beban mereka yang jauh, kalau penderita ada halangan atau sakit.

“Untuk menyambung kembali ritme pengobatan mereka, KPA Sumedang menggerakkan kader-kader KPA di setiap kecamatan Kami punya sebanyak 20 kader Penganggulangan Aids di Kecamatan. Mereka menelusuri nama dan data orang-orang yang putus berobat,” katanya.

Para kader akan mengedukasi kembali para ODHA tentang bahaya putus pengobatan Di samping menyediakan akses bagi mereka untuk bisa berobat.

Di Sumedang, jumlah kasus baru HIV/Aids terus bertambah setiap tahunnya Penambahan kasus terjadi sejak tahun 2018 Kasus-kasus HIV/Aids di Sumedang didominasi oleh hubungan pria sesama jenis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *